MEGACOM
Jumat, 06 Juli 2012
POLYTRON DIVA TIDAK ADA GAMBAR
Selasa, 03 Juli 2012
setting audio hbt 00-04
Senin, 15 Agustus 2011
IC LV1116N (TV LG)
TV LG DENGAN KERUSAKAN TIDAK MAU START
setelah selesai membuka kasing tv mulailah mencari kabel yang terlepas seperti kata ibu tadi....... dan ternyata.......tdk ada kabel yang terlepas.sekedar bercanda.
kemudian dilakukan pemeriksaan statis komponen, dari str sampai transistor horintal c 6090 dan komponen lainya ternyata masih bagus semua.setelah itu dilakukan pengukuran tegangan B+ sepintas terukur normal.namun kalau diperhatikan dengan saksama ada sedikit kejanggalan.trafo switch sedikit berdenging..saya sempat curiga ke elko 220mf/160 volt setelah dilakukan penggantian elko namun tetap belum membuahkan hasil.tv tetap tidak mau hidup.setelah di utak atik kurang lebih setengah jam akhirnya ketemu juga si biang kerok yang menyebabkan tv tdk mau hidup.ternyata sikecil elko 22mf/50volt di blok regulator yang sudah sekarat.setelah dilakukan pergantian pemain tv hidup normal seperti sedia kala...
demikian sedikit pengalaman yang dapat saya bagi mudah-mudahan bermanfaat.
Minggu, 12 Juni 2011
PROSEDUR REPARASI
1 Keadaan Gangguan Diketahui
Ketika menerima TV yang mau diservis, dengar/tanyakan kerusakan dari konsumen untuk mempermudah mempermudah pemeriksaan.
2 Perkiraan Blok Yang Rusak
Pesawat TV dihidupkan, atur tombol pengatur suara, kontras, brightness dan warna. Lihat gejala-gejala yang nampak pada layar TV untuk menduga-duga bagian mana yang rusak. Buatlah perkiraan blok yang rusak sesuai table kerusakan.
3 Membagi Sebuah Blok Yang Rusak
Meskipun rangkaian yang mencurigakan telah dapat ditentukan, tetapi daerah yang diperiksa sangat luas. Maka dari itu, bagian yang rusak lebih efisien untuk dapat ditemukan jika daerah yang diperiksa makin terbatas.
4 Menemukan Bagian Yang Rusak
Setelah membuat daerah yang dicurigai semakin sempit, ukur tegangan dan resistansi dengan menggunakan Multitester.
ada beberapa indikasi yang bisa dijadikan tanda sebuah kerusakan, berikut beberapa tandanya
1. Penglihatan pada keseluruhan bagian TV. PCB retak, resistor yang terbakar, capasitor elektrolit yang meledak, bunga api yang timbul dari flyback, komponen retak,retak leher tabung, merupakan sedikit dari banyak hal contoh ini.
2. Pendengaran,anda dapat mendengar bunyi tik tik dan suara tidak normal dari flyback atau transformator,Elko meledak saat beroperasi atau adanya suara desisan dari tudung tegangan tinggi pada tabung.
3. Penciuman, minyak yang bocor dari kondensator dapat menghasilkan bau yang kuat begitu juga dengan resistor atau dioda yang terbakar.Atau adanya bau ozon yang tercium disekitar flyback dapat mangindikasikan adanya kebocoran tegangan tinggi.
4. Sentuhan,anda dapat menggunakan jari anda untuk menganalisa suatu kerusakan.Hanya saja anda harus sedikit berhati hati.Pastikan anda selalu mencabut stop kontak sebelum anda melakukan aksi ini.Mengukur normal atau tidaknya panas transistor power misalnya cukup berbahaya jika dilakukan pada saat unit masih dalam keadaan ON. Pastikan juga anda tidak menyentuh tanah pada saat menyentuh komponen yang sensitif terhadap listrik statis, IC MICOM misalnya atau eeprom.
titik protek ic
Ic akan mengirim signal protek bila tegangan di Titik protek kurang dari teg B+(ic prog)
*Titik protek di teg 180v,ABL,115v,vertikal 40v, Vert 15v, sound (+) ,5v&8v
-Ic akan memprotek apabila salah satu tegangan di atas berkurang /konslet
*Titik protek di heater,
-Ic akan memprotek bila tegangan heater naik dan akan terprotek pula bila heater turun.
-Apabila heater naik tegangan lolos melalui dioda zener dan mengirim umpan basis TR untuk menurunkan tegangan protek
-Apabila teg heater turun Dioda akan menurunkan teg protek
*Titik protek teg 3,3
-Ic akan memprotek apabila teg 3,3 naik
Teg 3,3 akan lolos melalui dioda zener ,dan mengumpan basis TR
*Titik protek beban horizontal
Ic osc akan terprotek apabila ada beban berlebihan di bagian horizontal
Transistor jenis pnp akan mengirim teg positip ke ic osc karena ada perbedaan tegangan di B+ power suply dengan B+ plyback.
Cara melacak bagian yang menyebabkan tv terprotek
1)Cari salah satu titik protek yang paling gampang di kenal
2) Setelah salah satu titik protek di temukan lacak jalurnya dan temukan titik protek yang lain Sampai ke pusat titik protek, bisa berpusat di ic program / ic osc horizontal
3)Tandai titik titik protek yang sudah di temukan
4) Potong satu persatu titik protek (seperti contoh di gambar “tanda x” )
5) Nyalakan Tv, kalau masih ter protek, anda lanjutkan pemotongan. sampai ke pusat titik protek
6) kalau pemotongan sampai ke titik pusat masih ter protek ,kerusakan ada di ic prog / ic memory
7) jangan memotong clock / data
8) Jangan menyalakan tv terlalu lama dalam keadaan protek terpotong
9) Untuk TV proyektor Kabel HV tabung harus di lepas karena bisa mengakibatkan cacat tabung
10) Untuk TV plasma / LCD memory Di backup dulu Karena ada beberapa merek yang 3 /10 kali protek langsung lock
11) Setelah bagian yang terprotek sudah di temukan tinggal putar otak untuk memperbaiki
Pada bagian ini hanya mengulas lebih jauh tentang proteksi Over Voltage dan No Voltage, untuk proteksi suhu dan sinkronisasi tidak diulas karena umumnya sudah masuk dalam komponen aktif. Sedangkan ulasan tentang pintu-pintu/port/pin dan logika proteksinya sebagai berikut :
-
Memanfaatkan Pin/kaki IC program
Seperti telah diketahui sebelumnya bahwa IC program merupakan ‘otak’ dari perangkat TV maka cara termudah yaitu dengan memanfaatkan pin/port ic program untuk sensor proteksi. Keuntungan lain dari penggunaan pin/port adalah dimungkinkannya membuat suatu prosedur debugging dan self test (menampilkan kode kedip jika error).
Pada kondisi normal, pin/port tersebut pada umumnya berlogika 1 (tegangan pada port/pin mendekati VCC/VDD IC program) dan untuk menjamin tegangan pada pin/port tersebut selalu pada logika 1 dipasanglah R pull up (pada sharp xpression menggunakan 100K). Ketika terdeteksi menurunnya tegangan pada pin/port ini, maka cpu/IC program akan menjalankan prosedur proteksi (mematikan perangkat, umumnya mematikan osilator horisontal).
Karena secara normalnya berlogika 1 (High), maka output dari detektor No Voltage dapat langsung dihubungkan ke pin/port tersebut. Sedangkan untuk mendukung deteksi Over Voltage pada pin/port yang sama, maka output dari detektor Over Voltage tersebut harus ‘dibalik’ terlebih dahulu, umumnya menggunakan rangkaian 1 transistor yang disusun menjadi gerbang NOT (jika input=Hi maka output=Lo dan sebaliknya). Rangkaian gerbang ini mutlak diperlukan karena detektor Over Voltage menghasilkan tegangan jika terdeteksi tegangan lebih (berlawanan dengan detektor No Voltage).
-
Memanfaatkan Pin/kaki EHT protection pada IC jungle/osilator
Tidak seperti pin/port ic program, pin/kaki EHT secara umum normalnya berlogika 0 (Low, tegangan 0V atau beberapa volt saja). Tidak semua type IC selalu menggunakan 0V ketika normalnya, banyak juga tipe IC yang secara normalnya menggunakan volt/tegangan tertentu (tegangan ambang proteksi). Jumlah tegangan ambang proteksi tergantung type IC yang dipakai. Tetapi pada dasarnya sama, yaitu jika terdeteksi naiknya tegangan yang mencapai ambang proteksi pada pin/kaki tersebut maka IC jungle/osilator segera mematikan/men-disable pulsa horisontal (H-OUT). Hampir semua jenis ic jungle/osilator dilengkapi dengan fasilitas ini.
Karena secara normalnya berlogika 0, maka pin/kaki EHT protection ini sangat efektif untuk proteksi X-ray dan Over Voltage. Proteksi yang menggunakan pin/kaki ini umumnya menyensor tegangan heater, tegangan ABL, atau tegangan-tegangan lain yang berasal dari sekunder TFB.
-
Memanfaatkan pin/kaki/kontrol standby pada smps/ac-matic
Model ini dapat ditemukan pada TV model jadul, desain dan proses servis menjadi agak rumit karena langsung mengontrol output dari smps/ac-matic. Sebagai contoh pada national/panasonic yang memakai AN5601K dan STR-51213. Pin5 dari STR51213 merupakan kontrol standby (on/off) power supply, rangkaian proteksinya ‘disisipkan’ pada blok kontrol standby tersebut.
Protek atau Standby
Kondisi TV standby secara umum cirinya adalah TFB atau horisontal tidak bekerja, tegangan-tegangan sekunder tidak ada (tegangan B+, tegangan ke tuner/peripheral dan tegangan sekunder lain) dan masih ada tegangan untuk IC program atau sering disebut V_STANDBY. Untuk menghasilkan tegangan V_STANDBY pada TV model jadul sering menggunakan trafo tersendiri atau ‘mengambil’ dari AC_IN 220V dengan resistor, tetapi pada model-model yang lebih baru cenderung menggunakan smps/ac-matic yang ‘jadi satu’ dan dapat dikontrol on/off-nya. Tujuannya tak lain adalah guna mendukung power saving (ngirit setrum).
Berdasarkan sistem proteksi yang secara urut prosesnya adalah TV keadaan standby, kemudian di-onkan oleh ic program, menyala beberapa saat, kemudian terdeteksi adanya ketidak beresan, akhirnya IC program kembali men-standby TV (menjalankan prosedur proteksi).
Kondisi standby dikontrol oleh ic program. Sedangkan syarat IC program bisa mengontrol, IC program harus sudah running/berjalan/aktif. Sedangkan syarat IC program running/aktif harus dalam kondisi normal, ada VCC standby, melalui proses reset dan mempunyai denyut/clock.
Jadi kesimpulannya, kondisi standby tidak selalu disebabkan oleh protek. Sedangkan protek selalu mengakibatkan standby.
Identifikasi Jalur Proteksi
Dalam proses servis, identifikasi jalur proteksi dimaksudkan untuk ‘melumpuhkan’ sementara proteksi dari perangkat TV yang sudah dilengkapi dengan proteksi. Jika proteksi tidak dilumpuhkan, proses servis menjadi lebih lama karena TV akan selalu kembali ke kondisi standby.Jalur proteksi dapat diidentifikasi dengan cara sebagai berikut :
- Cari jalur-jalur tegangan sekunder vital, misalnya, tegangan untuk vertikal, tegangan heater, tegangan RGB out (180V) dll. Tidak jarang juga pada tegangan hasil penyearahan dari sistem output amplifikasi, misalnya output vertikal (pump-out), pulsa-pulsa ini diubah tegangannya menjadi DC lalu besar tegangan DC-nya disensor (misalnya pada polytron/digitec).
- Pada umumnya jalur jalur tersebut disensor dengan menggunakan dioda (skema rangkaian pada bagian 1 artikel ini). Utamakan cari yang berjenis detektor No Voltage.
- Tiap-tiap output dari detektor No Voltage tersebut bertemu dalam satu jalur, jalur inilah yang dinamakan jalur proteksi.
- Untuk menentukan jenis kondisi normalnya, carilah resistor pull_up (resistor yang dihubungkan menuju ke titik/jalur VCC/tegangan) atau pull_down (resistor yang dihubungkan menuju ke titik/jalur GND) pada jalur proteksi tersebut. Jika ditemukan resistor pull_up pada jalur proteksi tersebut berarti kondisi normalnya berlogika 1 (high, tegangan mendekati VCC, jika drop/turun akan protek) dan sebaliknya jika ditemukan resistor pull_down.
Prosedur Proteksi oleh IC Program
Ketika IC program mendeteksi adanya ketidak normalan pada pin proteknya, IC program segera menjalankan prosedur proteksi yang secara umum langsung mematikan/men-standby perangkat tv (metode mematikan diulas di bagian 1 artikel ini).
Pada beberapa merk, misalnya pada Sharp universe/wonder, prosedur proteksi diawali dengan mematikan/men-standby perangkat TV, kemudian IC program memberikan kode kesalahan berupa kode kedip dengan jumlah kedipan tertentu tergantung jenis proteksinya (baca proteksi dan kode kedip TV sharp).
Tips perbaikan
- Cari/identifikasi jalur proteksi terlebih dahulu.
- Cari/Identifikasi jenis logika proteksi (apakah pull_up atau pull_down).
- Jika sudah ditemukan jalur proteksinya, lumpuhkan proteksi SATU PERSATU, jangan melumpuhkan langsung pada pin/port/pintu-pintu proteksi (misalnya pada sasis sharp wonder/universe dengan melepas jumper 223). Karena jika melumpuhkan pada port/pintu/pin proteksi, lokasi penyebab protek akan sulit ditemukan, dengan kata lain pelumpuhan total. Pelumpuhan total ini hanya efektif untuk ‘melihat’ kerusakan yang tampil dilayar.
- Sedangkan maksud dari melumpuhkan satu persatu adalah melumpuhkan satu titik proteksi, lalu dicoba dinyalakan, jika masih protek berarti bukan blok tersebut yang rusak, kemudian sambung lagi proteksinya. Langkah ini berlaku untuk semua titik-titik yang disensor.
- Cara melumpuhkannya dengan melepas hubungan output sensor proteksi (melepas salah satu kaki dioda/zener atau melepas dioda protek).
- Jika jenis proteksinya merupakan deteksi tegangan, bukan detektor No Voltage, bukan juga deteksi Over Voltage dan tidak ditemukannya resistor pull_up/pull_down, maka untuk melumpuhkannya dengan memberi tambahan resistor pull_up bernilai sekitar 4K7 menuju ke V_STANDBY. Untuk pull_down tinggal kebalikannya (pull/tarik ke GND). Contoh jenis ini adalah polytron/digitec yang menyensor tegangan DC hasil penyearahan vertical out (pump_out).
- Terakhir, perbaiki satu bagian yang bermasalah tersebut, coba pasang kembali proteksinya dan nyalakan TV.
Pelajaran Berharga
Perbaikan perangkat TV yang sudah dilengkapi dengan proteksi sebenarnya tidak ’seseram’ yang dibayangkan. Dengan adanya proteksi sebenarnya sangat membantu dalam mencari biang kerok kerusakannya, karena pada dasarnya proteksi dipasang hampir pada semua bagian/blok dari perangkat TV. Atau dengan kata lain, tiap-tiap blok sudah terlindungi oleh sistem proteksi, jika ada kerusakan jarang sekali merembet. Sistem proteksi ‘sering’ dijumpai pada TV yang bermerk dan anehnya, TV yang bermerk menjadi ‘arena’ ganti mesin, padahal ‘otaknya’ masih normal.
-